Selasa, 17 Agustus 2021

Laporan kegiatan webinar SDI Al Mubarok Surabaya

Webinar adalah nama yang tidak asing lagi bagi kami guru2 khususnya guru SDI Al Mubarok Surabaya kali ini kami mengikuti webinar khusus perempuan yang berjudul "RESUME WEBINAR
PERAN WANITA DI PEMULIHAN ERA PANDEMI"

HARI, TANGGAL : Rabu, 21 April 2021
Penyelenggara : Tunas Hijau
Judul Seminar : “ Peran Wanita  di Pemulihan Era Pandemi “
Resume Oleh : 
Novia Variawati, S. Pd
Ulyah Hidayati, S. Pd
Iffah Agustin Kusumaningtya, S. Pd

Acara seminar ini,dipandu oleh Hayyun Suzan Rahma Trety Christina sebagaimana dijelaskan oleh pihak penyelenggaranya (Webinar Peran Wanita di Pemulihan Era Pandemi), bertujuan memperingati hari kartini dan apa saja peran wanita di era pandemi. Ada empat narasumber hadir, yakni Arzeti Bilbina (anggota DPR-RI Komisi X), Titik Sudarti (Ketua Tim Penggerak PKK Magetan), Tina Meliana (EVP Wealth Management BRI) dan Ina Rianawati (General Manager IBIS Style Malang)
SESI 1
Pembicara : Arzeti Bilbina (Anggota DPR-RI Komisi X)
Topik Masalah : Peran wanita di era pandemi 
Di Era pandemi covid-19 semua wanita adalah wanita yang hebat. Dalam penanganan covid-19 perempuan mempunyai peran dan kontribusi luar biasa. Dalam peran keluarga biasanya seorang ibu menyiapkan sarapan untuk anak-anak sebelum berangkat sekolah namun di pandemi ini tugas seorang ibu bertambah dengan kesiapan memantau dan mendampingi kegiatan belajar mengajar anak, karena kegiatan belajar dilakukan melalui online (belajar dari rumah) 
apa yang harus kita lakukan sebagai perempuan di era pandemi
Perempuan adalah ujung tombak penanganan covid-19 sesuai data yang ada 71% nakes adalah perempuan, dari data WHO 70 % tenaga kesehatan adalah perempuan, dari data ini terbukti bahwa perempuan mempunyai peran yang sangat penting dalam penanganan gugus covid 19
Perempuan memiliki peran strategis dalam penanganan berbasis komunitas, dalam sector masyarakat, contohnya adalah melalui PKK, yang salah satu tugasnya adalah mensosialisasikan upaya pencegahan covid-19 
Perempuan berkontribusi pada kesehatan keluarga, dimana usaha pemerintah untuk memutus mata rantai penularan covid-19 yaitu dengan work from home (WFH) yang kemudian diikuti dengan program Sekolah From Home (SFH), dari sini tugas seorang wanita menjadi bertambah seorang wanita mampu mengerjakan 2 tugas yaitu tugas sebagai seorang wanita karier dan harus mengajari anaknya sebagai guru di rumah. 
Kita harus bangga sebagai perempuan yang mempunyai tugas dualis, secara biologis/konserfatif dibekali tugas melenggangkan merawat generasi yang terbarukan, harus mendidik generasi bangsa,dan di sisi lain perempuan harus memiki pengetahuan konvernis dan tuntutan finansial, kebebasan berdikari setara dengan laki-laki, selamat hari Kartini 
SESI 2
Pembicara : Titik Sudarti (Ketua Tim Penggerak PKK Magetan)
Topik masalah : Wanita harus berperan aktif dalam kegiatan social di masyarakat
Sifat Ibu kartini yang dapat dijadikan contoh wanita-wanita di era saat ini adalah
Sangat literal
Pahlawan wanita Indonesia
Memberi contoh kesetaraan gender dengan caranya dizamannya
Memotivasi dan menginspirasi wanita-wanita Indonesia
Kondisi wanita saat ini masih banyak wanita-wanita yang menjadi korban KDRT, kasus perceraian, dan kasus pernikahan dini.
Untuk itu perlu adanya kesadaran dari wanita untuk ikut dalam kegiatan-kegiatan kemasyarakatan misalnya : mengembangkan PKK di wilayahnya masing-masing, ikut dalam kader posyandu, mengikuti kegiatan-kegiatan yang bertujuan untuk memberi pengetahuan wanita agar tidak sampai terjadi kasus KDRT. 





SESI 3
Narasumber : Tina Meliana (EVP Wealth Management BRI)
Topik masalah : Wanita Indonesia dalam pemulihan ekonomi bangsa
Seorang wanita harus pandai dalam perencanaan keuangan ditengah kondisi pandemic saat ini. Banyak sekali wanita-wanita hebat baik di Indonesia maupun dunia, saat ini masih banyak stigma-stigma masyarakat terhadap wanita yang bekerja diantaranya adalah :
Dampak pandemi menjadikan pekerja wanita jadi prioritas untuk dirumahkan
Kesenjangan gender masih terjadi di dunia kerja, masih banyak yang beranggapan lelaki yang seharusnya menjadi tulang punggung keluarga
Para wanita terjebak stigma “kelas ke dua” dibanding laki-laki
Seharusnya di era saat ini stigma-stigma tersebut sudah harus dihilangkan, karena sesungguhnya wanita saat ini memiliki hak yang sama untuk bekerja dan memilih profesi yang diinginkannya, sehingga para wanita turut memberikan kontribusi dalam membangkitkan perekonomian bangsa
Dari survey yang dilakukan Bank BRI hamper 60% wanita di Indonesia menjadi pelaku UMKM mungkin ini didasari oleh banyak wanita yang dirumahkan sehingga mencari cara untuk memperbaiki ekonomi keluarga dengan membuka usaha kecil dan menengah
Untuk itu kita sebagai wanita harus menjadi wanita masa kini yang cerdas secara finansial, apalagi wanita Indonesia yang dikenal cukup handal dalam menjalankan peran sebagai “manager pengelolaan keuangan keluarga” berdasarkan hasil survey
27 % perempuan yang sudah menikah memegang kendali penuh terhadap pengelolaan keluarga
67% perempuan belum bisa konsisten untuk menabung atau merencanaan keuangan, bisa dibilang banyak godaan apalagi jika ada diskon-diskon
90% perempuan mendukung kesejahteraan ekonomi keluagra serta pertumbuhan ekonomi
Bagaimana kita dapat mencapai suatu kecerdasan dalam finansial adalah harus merencanakan keuangan
Biaya pengeluaran rumah tangga (masa kini)
Biaya bulanan sekolah anak (masa kini)
Kebutuhan biaya pendidikananak (masa depan)
Kebutuhan di masa tua/pension (masa depan)

Tujuan akhir dari perencanaan adalah :
Mencapai finansial yang baik
Terbebas dari utang
Penghasilan dari investasi
Terproteksi secara finansial resiko yang akan terjadi
Langka-langkah  untuk mencapai suatu perencanaan adalah :
Cek kondisi keuangan 
Tetapkan tujuan keuangan
Pengelolaan hutang
Menabung, investasi, asuransi, penghasilan yang lain
Pada akhirnya dikutip dari pernyataan Ibu Sri Mulyani Menteri Keuangan “ Perempuan sangat berperan untuk mendorong pertumbuhan sebuah Negara, karena itu peran wanita harus ditingkatkan baik untuk memulihkan perekonomian bangsa, untuk dirinya dan untuk keluarga “
SESI 3
Narasumber :Ina Rianawati (General Manager IBIS Style Malang)
Topik masalah : Wanita bisa menjadi pemimpin dalam sebuah perusahaan
Program Akor Ibis Style Malang property akor grup. 20% general manager ibis style adalah wanita. Akor sangat mengutamakan iquality, yaitu kesetaraan gender. Tidak ada dia laki-laki tidak ada dia perempuan tetapi kita. Di program akor ibis yaitu kesetaraan tidak ada laki-laki tinggi tidak ada perempuan tinggi. di dalam program akor mengembangkan SDA, khususya perempuan harapannya 30% yang akan menjadi leader dalam suatu instansi atau perusahaan. Komitenya akor mencegah ekploitasi wanita. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Dokumentasi Ampel 2022 SDI Al mubarok